Peran Penting IPPP dalam Mendukung ‘First-Track Diplomacy’ dengan Negara di Kawasan Pasifik

22-07-2024 / B.K.S.A.P.
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana. Foto : Jaka/Andri

PARLEMENTARIA, Jakarta - DPR RI akan menjadi tuan rumah (host) penyelenggaraan Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) ke-2 yang akan digelar di Indonesia pada 24-26 Juli 2024 mendatang di Jakarta. Acara ini bertujuan untuk membangun konektivitas antara DPR RI dengan parlemen negara-negara pasifik dalam berbagai kerja sama. Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana menjelaskan, selain bertujuan meningkatkan kerja sama, agenda tersebut juga guna mendukung first-track diplomacy yang dilakukan pemerintah.

 

”(Selain tiga fungsi parlemen) ada fungsi satu lagi yang memang sifatnya non tradisional, yaitu fungsi diplomasi yang memang sangat penting dilakukan. Kita ingin melakukan peningkatan kerja sama, mendukung first track diplomacy yang dilakukan pemerintah, dan pada ujungnya juga turut membantu engagement Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia, termasuk negara kawasan pasifik,” katanya dalam rekaman TVR Parlemen yang dikutip Parlementaria, di Jakarta, Senin (22/7/2024).

 

Menurut Politisi Fraksi Partai Demokrat ini, Indonesia harus bisa memanfaatkan forum yang telah berdiri sejak tahun 2018 tersebut, mengingat engagement Indonesia dengan parlemen negara ASEAN sudah terbentuk cukup banyak dan baik. ”Tapi secara khusus negara tetangga kita yang berada di kawasan pasifik memang belum maksimal engagement yang dilakukan,” lanjutnya.

 

Putu juga menjelaskan dalam agenda IPPP ke-2 tersebut, Parlemen Indonesia ingin berpartisipasi untuk meningkatkan dan akselerasi kerja sama pembangunan. Oleh karena, menurutnya, Indonesia berbatasan langsung dengan salah satu pintu gerbang negara kepulauan Pasifik, yaitu Papua Nugini.

 

”Papua Nugini termasuk menjadi sebuah negara yang dianggap kakak daripada negara-negara pasifik lainnya karena mungkin jumlah penduduknya, wilayahnya, dan memang konektivitas biasanya mereka sangat berharap dengan negara Papua Nugini. Walaupun kalau menuju negara-negara lain melalui jalur-jalur yang berbeda,” pungkasnya. (we/rdn)

BERITA TERKAIT
BKSAP Jembatani Kerja Sama Pendidikan dan Teknologi antara RI dan Kuba
24-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Indonesia dan Kuba telah memperkuat hubungan bilateral yang terjalin sejak 1960. Pada tahun 2025 ini, hubungan diplomatik...
Indonesia-Australia Sepakat Tingkatkan Investasi dan Kerja Sama Pendidikan
24-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pimpinan Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) kembali menggelar pertemuan dengan duta besar negara sahabat. Kali ini,...
BKSAP Bahas Empat Bidang Strategis Kolaborasi RI dan Belarus
23-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, mengadakan pertemuan kehormatan (courtesy call) dengan...
BKSAP dan WFD Sepakat Tingkatkan Kolaborasi Legislasi dan Perubahan Iklim
23-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, bertemu dengan delegasi dari Westminster Foundation...